Akhlak dan Ilmu || Essay



AKHLAK DAN ILMU
Dalam hidup, seseorang sangat membutuhkan Ilmu. Karena menjadi orang yang berilmu memungkinkan seseorang mengerti berbagai hal tentang dunia, apalagi dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, dengan ilmu juga seseorang bisa mendapatkan pekerjaan. Itulah sebebnya seseorang dituntut untuk mecari ilmu setinggi-tingginya.
Namun, ilmu bukanlah segala-galanya, ada hal lain yang harus dimiliki selain ilmu, yaitu akhlak. Bahkan sebenarnya memiliki akhlak yang baik jauh lebih penting daripada memiliki ilmu, karena dengan akhlak yang baik maka ilmu tersebut berkah. Nabi muhammad bersabda (Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia) HR. Al-Baihaqi. Para ulama salaf mengingatkan agar mempelajari akhlak terlebih dahulu aripada ilmu, Abu Zakariya An-Nabari rahimahullah mengatkan “Ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu bakar, dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh”. Imam Syafi’i berkata “Orang yang tidak mempunyai adab seperti lalat”.
Adab diatas ilmu (Al-Adabul Fauqal Ilmu), pencapaian dari sebuah ilmu adalah untuk membentuk seseorang yang berkarakter. Makna berkarakter sendiri adalah tentu saja memiliki akahlak, hal ini selaras dengan tujuan islam.
Kualitas seorang hamba, tidak hanya diukur dari tingginya ilmu pengetahuan semata, tapi juga dilihat dari kualitas akhlaknya. Dengan kata lain, tingginya ilmu tanpa dibarengi akhlak, akan menjadi suatu yang sia-sia, bahkan ilmu tanpa akhlak dapat membawa kepada kehancuran. Karena ilmu pengetahuan yang kita kuasai tanpa akhlak sebagai penuntunnya, akan membawa pada kesombongan dan ilmu tanpa agama akan membawa pada kehancuran.

Terkait esensi akhlak bagi orang berilmu, akhlak adalah hal utama yang harus dipenuhi sebelum ilmu. Akhlak merupakan salah satu pilar dari ajaran Islam yang memiliki kedudukan sangat penting. Ibarat sebuah pohon, akhlak merupakan buah kesempurnaan dari pohon tersebut setelah akar dan batangnya kuat. Jadi, tidak mungkin akhlak akan terwujud pada seseorang jika ia tidak memiliki aqidah dan syariah yang baik.
Mempelajari akhlak haruslah diuatamakan namun tak boleh juga menelantarkan untuk mempelajari ilmu, sebab akhlak dan ilmu jika bisa berjalan dengan selaras, maka akan memberikan manfaat yang sangat besar.
.
Lebih baru Lebih lama