Peran Masyarakat Dalam Mencegah Kelangkaan Sarana dan Prasarana Kesehatan di Masyarakat || Essay

Peran Masyarakat Dalam Mencegah Kelangkaan Sarana dan Prasarana Kesehatan di Masyarakat




          Dalam merespon wabah COVID-19, masyarakat sipil di Indonesia menunjukkan solidaritasdnya bersama-sama mengatasi pandemi tersebut. koalisi masyarakat terdiri dari AJAR, kontras, lokataru, migrant care, LBH masyarakat, P2D, PKBI, YLBHI, YLKI dan WALHI menyerukan kepada pemerintah untuk memperbaiki respons yang dinilai jauh dari pemenuhan hak untuk melindungi warga negara. Terdapat 5 hal yang digugat oleh koalisi masyarakat sipil terhadap pemerintah yaitu :
Memperbaiki mekanisme merespons pandemi dengan memberikan respons yang cepat, akurat dan bertanggung jawab.
Membenahi manajemen komunikasi publik.
Menjaga hak privasi warga dengan mengungkap kasus tanpa membuka identitas pasien.
Meminimalisir stigma dan diskriminasi.
Mengatasi kelangkaan masker dan sabun antiseptik dengan harga terjangkau.
         Selain upaya advokasi kepada pemerintah, kelompok masyarakat sipil keagamaan yang sudah mapan seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah bergerak secara nyata di tengah masyarakat. Kedua organisasi tersebut membentukgugus tugas penanggulangan COVID-19, mengarahkan produsen untuk memproduksi masker yang kemudian dibagikan secara gratis, memanfaatkan secara optimal rumah sakit milik organisasi masing-masing, memberikan bantuan pangan ketika pemerintah belum bergerak dan memberikan edukasi tentang protokol kesehatan untuk mencegah penularan yang semakin meluas.tidak hanya organisasi masyarakat sipil, tetapi banyak juga dari individu figur publik, influencer juga melakukan hal yang sama.
          Disamping itu, ada pula masyarakat yang bergerak di ranah digital, seperti KawalCOVID-19 yang mendedikasikan diri untuk menyediakan informasi terpercaya seputar COVID-19 di Indonesia melalui situs dan media sosial mereka. Kesimpangsiuran informasi dan banyaknya hoak yang beredar menjadi dasar wadah ini diluncurkan oleh tim yang pernah meluncurkan KawalPemilu.
Di ranah akademik, para pakar di kampus-kampus dan lembaga penelitian secara sendiri-sendiri maupun kolaboratif mengadakan kajian mengenai pandemi COVID-19. ITB, UI, UGM, misalnya melakukan kajian dari berbagai perspektif (medis, kesehatan masyarakat, sosiologi , dsb), hingga berhasil merskit alat (ventilator) yang dinilai bermanfaat dalam upaya memulihkan pasien COVID-19 dan telah banyak diulas di berbagai media masa.

Sumber rujukan :
www.politik.lipi.go.id/kolom-2/politik-nasional/1389-peran-masyarakat-sipil-dalam-menghadapi-covid-19-di-indonesia
Lebih baru Lebih lama