Mahasiswa Berprestasi dan Organisasi
Seorang Mahasiswa ketika belajar dikampus salah satu tujuannya yakni
pastilah meraih prestasi setinggi mungkin. Seperti dalam hal akademiknya,
seorang mahasiswa pasti memperjuangkan nilai agar pada setiap mata kuliahnya
dapat memperoleh nilai yang tinggi. Tidak dapat di pungkiri memperoleh nilai
yang bagus adalah tujuan seorang mahasiswa, mahasiswa rela belajar mati- matian
demi mendapatkan hasil ujian yang bagus, ada juga mahasiswa yang merasa kurang
pandai dalam hal akademik namun berusaha dekat dengan dosen karena menurutnya
hal itu bisa membuatnya mendapat nilai bagus. Berprestasi di kampus dan di luar
kampus tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi seorang mahasiswa, karena
dengan prestasi sejuta beasiswa telah menanti, karena dengan prestasi seorang
mahasiswa akan lebih dikenal para dosen dari pada mahasiswa yang biasa- biasa
saja.
Menjadi mahasiswa yang berprestasi memang membanggakan, tujuan utama
kuliah adalah belajar di kelas, mengerjakan tugas dan meghasilkan IPK yang
baik. Tujuan tersebut tidak salah, namun perlu di ingat ada hal lain yang juga
sama penting yaitu bagaimana cara bersosialisasi dengan orang lain. Sebagai
seorang mahasiswa, kita harus terbiasa memiliki rasa sosial yang tinggi karena hal
tersebut sangat di butuhkan nantinya dalam dunia kerja. Maka dari itu mengikuti
kegiatan di luar kampus sangat penting untuk melatih bersosialisasi dengan
orang lain agar terbiasa dan mengetahui bagaimana cara menghadapi orang lain
dengan karakter masing-masing. Mengikuti kegiatan di luar kampus salah satunya
adalah dengan berorganisasi.
“mahasiswa yang
berorganisasi jarang yang berprestasi”
Pernyataan tersebut
seolah- olah mengatakan bahwa organisasi adalah penghambat prestasi, mahasiswa
yang aktif organisasi dianggap kurang pandai dalam hal akademik. Mahasiswa yang
aktif organisasi dianggap lulus tidak tepat waktu dan banyak anggapan lainnya.
Padahal anggapan tersebut belum tentu benar adanya, nyatanya tak sedikit
mahasiswa yang aktif berorganisasi lulus tepat waktu, tak sedikit mahasiswa
yang aktif berorganisasi namun tetap berprestasi dalam hal akademik maupun non
akademik. Tetap berprestasi atau tidak itu tergantung pada diri kita sendiri, tergantung
bagaimana kita mampu membagi waktu antara kuliah dan organisasi, jangan karena
organisasi kita melupakan tugas utama kita sebagai mahasiswa yaitu belajar.
Mengikuti organisasi kemahasiswaan
bukan berarti kita harus meninggalkan segala tugas yang ada di perkuliahan,
akan tetapi dengan mengikuti organisasi kemahasiswaan kita bisa mendapatkan
softskill, sehingga kita bisa mengabungkan hard skill yang kita dapatkan di
perkuliahan tanpa mengabaikan tugas-tugas yang ada di kegiatan perkuliahan
tersebut. Dengan mengikuti organisasi kemahasiswaan kita bisa mendapat banyak
sekali manfaat, hal tersebut bisa menjadi pengalaman tersendiri dalam menjalani
studi dan bekal dalam mencari suatu pekerjaan nantinya.
Sebagai mahasiswa kita dituntut untuk memiliki kemampuan complex problem solving, critical thinking, creativity,
people management,
coordinating with other, emotion intelligence, judgment and decision making,
service orientation, negotiaton, dan cognitiveflexibility. Kemampuan tersebut bisa didapatkan apabila
mahasiswa bisa mengikuti ruang organisasi sehingga dapat meningkatkan prestasi
akademik. Mahasiswa yang mengikuti organisasi harus bisa membiasakan diri
menjadi aktivis didalam maupun diluar kampus. Artinya ketika di ruang lingkup
perkuliahan sebagai mahasiswa kita harus dapat bersaing dengan mahasiswa lainnya
dalam hal akademis, dan ketika diluar kampus mahasiswa harus mampu mengadvokasi
dan bisa menjawab persoalan-persoalan yang ada di masyarakat dan sebagai ajang
untuk mengembangkan kemampuan.
Biasanya ada pertanyaan kepada mahasiswa yang berorganisasi, “ kuliah
yang utama atau organisasi”. Pilihannya tergantung kepada personalia mahasiswa.
Menjadikan organisasi sebagai pilihan utama adalah hal yang sangat salah,
akibatnya kuliah akan sedikit kurang maksimal. Padahal tujuan kita masuk universitas
adalah untuk kuliah, jadi jalan tengahnya yaitu jadikan organisasi yang kita
ikuti sebagai pendukung untuk kita berprestasi dalam hal akademik dan sebagai
pengembangan diri. Jika didata dengan detail, banyak mahasiswa yang mengikuti
organisasi kemahasiswaan tetap memiliki prestasi akademis. Mereka bisa menjadi
pemenang suatu perlombaan, memiliki IPK yang tinggi dan prestasi-prestasi
lainnya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa organisasi dan prestasi akademik bisa
berjalan beriringan.