Pentingnya Penelitian Ilmiah di Kalangan Mahasiswa || Essay

 PENTINGNYA PENELITIAN ILMIAH DI KALANGAN MAHASISWA


Apa penelitian itu sebenarnya? Penelitian diawali dari rasa ingin tahu terhadap masalah yang kita anggap menarik dan penting untuk diketahui jawabannya. Secara popular penelitian dapat didefinisikan sebagai penyelidikan yang dilakukan secara hati-hati dengan menggunakan metode ilmiah tertentu. Mengapa orang melakukan penelitian? Pada dasarnya orang melakukan penelitian karena ingin mendapatkan “kebenaran” terhadap suatu persoalan atau masalah yang sedang dia selidiki. Dalam mencari kebenaran tersebut kita memerlukan suatu metode ilmiah, karena kita tidak dapat mencari kebenaran tersebut hanya dengan mengandalkan intuisi atau berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya.

            Apakah mahasiswa harus melakukan penelitian? Jawabnya “ya”. Mahasiswa adalah bagian dari proses pendidikan yang mencakup masalah kognitif, attitude dan psikomotorik. Penelitian merupakan salah satu sarana untuk melatih aspek kognitif mahasiswa menjadi semakin tajam. Pada dasarnya pendidikan merupakan sarana pembentukan pola pikir mahasiswa. Tujuan utama pendidikan tinggi, khususnya univeristas adalah membentuk pola pikir yang handal. Universitas diharapkan menghasilkan “orang-orang pandai” yang berwawasan kebangsaan. Jika orang-orang pandai tersebut kelak terjun kemasyarakat, mereka siap menjadi apa saja dan bekerja di bidang apa saja. Hanya dengan memberikan sedikit pengarahan dan latihan, mereka akan mampu mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik. Itulah sebabnya pendidikan di Univeritas harus sebagian besar mengajarkan teori karena lulusan univeritas dipersiapkan menjadi pemikir bukan “tukang”. Jika Kelak lulusan mahasiswa Unikom diharapkan menjadi ahli yang menguasai bidang ilmunya masing-masing dan menguasai teknologi informasi dari sisi praktik dan teori. Mahasiswa tidak hanya dapat menggunakan Internet secara praktik, tetapi mengetahui Internet dari sisi ilmu pengetahuan teoritis.

            Penelitian adalah salah satu cara menjadikan mahasiswa menjadi seorang pemikir yang berwawasan luas. Tujuan penelitian adalah untuk mengubah kesimpulan yang telah diterima secara umum, maupun mengubah pendapat-pendapat dengan adanya aplikasi baru pada pendapat tersebut. Suatu penelitian dengan menggunakan metode ilmiah dinamakan sebagai penelitian ilmiah.  Dengan melakukan penelitian, mahasiswa dilatih untuk bepikir obyektif, sistematis, dan memahami persoalan secara lebih mendalam serta berpikir kedepan. Melalui penelitian mahasiswa dilatih untuk berikir kritis dan peka terhadap masalah yang dihadapi sesuai dengan bidangnya. Melakukan penelitian tidak semudah dibicarakan secara teori, oleh karena itu mahasiswa harus melatih sedini mungkin. Semakin banyak latihan maka pemahaman metode dan kepekaan terhadap suatu masalah akan semakin tajam. Hasilnya mahasiswa tersebut akan semakin mampu berpikir secara logic, sistematis, kritis dan obyektif. Dalam melakukan penelitian kita juga harus memahami logika berpikir ilmiah, karena pada dasarnya alur berpikir proses penelitian adalah alur berpikir yang logik, yaitu sesuai dengan tahapan-tahapan aturan ilmiah.

            Kemudian, sebelum melakukan penelitian maka  kita harus menemukan masalah apa yang akan kita teliti. Untuk mendapatkan masalah yang akan diteliti, kita memerlukan suatu proses penyempitan gagasan dari masalah yang umum menjadi spesifik. Setelah masalah kita temukan, maka selanjutnya kita menentukan dengan pendekatan apa kita akan melakukan. Penelitian dasar biasanya tidak langsung memberikan informasi yang siap pakai untuk penyelesaian permasalahan akan tetapi lebih menekankan bagi pengembangan model atau teori yang menunjukkan semua variable terkait dalam suatu situasi dan berhipotesis mengenai hubungan di antara variable-variabel tersebut. Oleh karena itu, tidak jarang pemecahan permasalahan baru dapat dicapai lewat pemaduan hasil beberapa penelitian yang berkaitan.

            Seorang peneliti harus memiliki sikap yang khas dan kuat dalam penguasan prosedur dan prinsip-prinsip dalam penelitian. Sika-sikap yang harus dikembangkan seorang peneliti adalah sebagai berikut:

a.       Objektif, Seorag peneliti harus dapat memisahkan antara pendapat pribadi dan fakta yang ada. Untuk menghasilkan penelitian yang baik, seorang peneliti harus bekerja sesuai atas apa yang ada di data yang diperoleh di lapangan dan tidak memasukkan pendapat pribadi yang dapat mengurangi dari keabsahan hasil penelitiannya (tidak boleh subjektif).

b.      Kompeten, Seorang peneliti yang baik memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu

c.       Faktual, Seorang peneliti harus bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh, bukan berdasarkan observasi, harapan, atau anggapan yang bersifat abstrak.

            Selain itu, seorang peneliti juga diharapkan memiliki pola pikir yang mendukung tugas-tugas mereka. Cara berpikir yang diharapkan dari seorang peneliti adalah sebagai berikut:

a)      Berpikir Skeptis, Seorang peneliti harus selalu mempertanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan (tidak mudah percaya).

b)      Berpikir analisi, Peneliti harus selalu menganalisi setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi.

c)      Berpikir kritis, Mulai dari awal hingga akhir kegiatan, penelitian dilakukan berdasarkan cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan.

            Dalam penelitian ada dua pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif adalah peneliti akan menggunakan angka-angka sebagai ukuran hasil penelitiannya. Sedangkan pendekatan kualitatif, maka kita tidak menggunakan angka sebagai ukuran hasil kajiannya. Setelah penentuan pendekatan, maka peneliti harus menentukan metode penelitiannya. Jika kita menggunakan pendekatan kuantitatif, gunakan metode survei, observasi terstruktur atau melakukan eksperimen. Jika kita menggunakan pendekatan kualitatif, gunakan observasi terlibat langsung atau observasi. Pada umumnya pendekatan kuanitatif dengan metode survei menggunakan kuesioner untuk mendapatkan datanya; sedang pendekatan kualitatif menggunakan interview. Jika data sudah terkumpul maka kita memerlukan instrumen untuk menganalisa data. Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif memerlukan alat analisa statistic yang sudah baku; sedang pendekatan kualitatif memerlukan alat analisa berdasarkan hubungan semantis. 

Adapun etika yang harus ditaati dalam melakukan sebuah penelitian. Peneliti harus melakukan etika tersebut agar penelitian tersebut dianggap berhasil. Dalam hal ini sebagai peneliti harus menaati etika dalam melakukan sebuah penelitian, etika tersebut adalah sebagai berikut:

a.       Seorang peneliti harus jujur dan committed terhadap masalah yang diteliti, dia tidak boleh memalsu data karena kepentingan-kepentingan tertentu.

b.      Peneliti harus selalu menyebutkan sumber-sumber dari mana dia mendapatkan data / informasi atau rujukan-rujukan yang dia gunakan. Hal ini terkait dengan hak cipta intelektua

c.       Komunikasikan hasil penelitian hanya kepada pihak-pihak yang terkait. Sebaiknya hasil penelitian menyangkut hal-hal yang sensitive tidak dipublikasikan secara umum.

d.      Peneliti harus melindungi / menyembunyikan data-data responden yang digunakan sebagai obyek penelitian. Responden harus tetap anonim, artinya hanya informasinya saja yang disebutkan tetapi identitasnya tidak boleh dibeberkan.




DAFTAR PUSTAKA

 

Sarwono, J. (2014). Metode Riset Online: Teori, Praktik, dan Pembuatan Apliaksi. Elex Media     Komputindo..

Siyoto, S. (2015). Dasar Metodologi Penelitian Dr. Sandu Siyoto, SKM, M. Kes M. Ali Sodik,        MA 1. Dasar Metodologi Penelitian. Literasi Media Publishing.

Lebih baru Lebih lama