Pengalaman Terbesar dalam Hidupku
Terkadang kebanyakan pelajar memilih tidak mengikuti organisasi disuatu pendidikan. Padahal yang menjadikan seorang pelajar menjadi berkembang, giat dan disiplin itu salah satunya dengan ikut berperan aktif dalam berorganisasi. Namun, tetap mengutamakan pendidikanlah yang utama. Aktifis, sebutan seorang yang aktif mengikuti organisasi di jenjang pendidikan.
Aktif dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah giat, berkembang dan bereaksi. Melihat arti kata aktif sendiri, bisa terlihat dari seorang aktifis kebanyakan. Mereka terkenal orang yang giat, kreatif, cekatan dan berprestasi serta bisa dikatakan sebagai orang yang mempunyai banyak pengalaman. Sehingga perlu untuk berfikir lebih dalam, apabila menempuh pendidikan dengan tidak disertai berpengalaman dalam organisasi. Seperti yang terjadi pada saya saat ini, sekarang dijenjang mahasiswa alhamdulillah saya tergerak untuk ikut berperan dalam organisasi. Dahulu SMP saya bersekolah di SMP N 13 Pekalongan, saya sudah ada niatan untuk terjun menjadi calon anggota aktifis. Karena niatan itu belum sepenuhnya muncul, serta saya masih belum mempunyai kenyakinan sendiri atau kurang percaya diri. Banyak alasan lain, salah satunya mungkin Allah SWT belum menghendaki keinginan saya tersebut.
Sama halnya di SMA, saya angkatan tahun 2018/2019 SMK N 3 Pekalongan. Awal masuk sekolah, saya sudah berniatan untuk ikut organisasi, dan sayapun memutuskan untuk berperan disalah satu organisasi. Saya mengikuti organisasi tersebut, namun ditengah jalan, saya tertinggal oleh teman-teman yang kuat meneruskan langkahnya. Alasanya pun masih sama seperti waktu SMP, dan alasan utama itu karena niatan yang terbentuk belum sempurna. Serta alasan untuk berhenti di organisasi itu semakin kuat dengan diberlakukanya sistem jam pelajaran baru yaitu full days school (5 hari sekolah).
Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa untuk menjadi orang hebat, seorang yang bisa disebut aktifis itu tidaklah mudah. Perlu adanya niatan serta usaha serta kenyakinan sendiri atau tidak mudah terpengaruh hasutan teman yang negatif serta yang terpenting tidak mudah mengikuti perasaan. Terbukti dari pengalaman saya saat ini, dijenjang perguruan tinggi ini saya sekarang menjadi suka dalam ikut berperan dalam organisasi. Belajar dari kesalahan saya dijenjang pendidikan dulu, dan semoga saya bisa merpertahankan perjalanan saya ikut aktif dalam suatu organisasi.
Perlu saya katakan lagi bahwa mengikuti organisasi itu tidak rugi sama sekali. Dengan syarat kita bisa membagi waktu kita sendiri dengan menyinkronisasikan waktu belajar dan berorganisasi. Bagi sebagian orang mungkin pengalaman terbesar itu ketika mendapat hadiah dari orang yang tersayang, namun lain halnya pengalaman terbesar saya ketika bisa menjadi anggota organisasi. Terakhir, dalam berorganisasi itu jangan pernah kita berniatan untuk menjadi apa-apa, tetapi berniatlah akan menjadi apa organisasi kita agar bermanfaat untuk sesama.